Minggu, 20 Mei 2007

Beli Saham Telkomsel Setdco Sediakan Dana USD1,6 Miliar

0 komentar
JAKARTA - CEO Setdco Group Setiawan Djody mengaku telah menyiapkan dana sebesar USD1,6 miliar untuk membeli 35 persen saham Singtel yang ada di PT Telkomsel. Pembelian saham ini dimaksudkan untuk menjalani hak “first right of refusal” yang dimiliki Setdco.

“Untuk membeli 35 persen saham Singtel di Telkomsel, kami sediakan dana USD1,6 miliar,” terang Djody di Jakarta, Minggu (20/05).

Djody menuturkan sumber dana untuk membeli saham Telkomsel tersebut, selain dari koceknya sendiri, dia juga akan bekerja sama dengan investment banking dari Timur Tengah dan Jepang.

Sementara itu Direktur Pengembangan Bisnis Setdco Desra Ghazan mengatakan dari jumlah sebesar USD1,6 miliar, sekitar 30 persen akan dipenuhi oleh perseroan sedangkan 70 persen dari pinjaman. “Tidak tertutup kemungkinan Setdco akan membeli dengan harga premium di atas jumlah yang mereka anggarkan,” jelasnya.

Menurut Djody, pihaknya, hanya akan menuntut saham Telkomsel yang dulu dimiliki oleh KPN (Koninklijke PTT Nederland) dan Setdco sebesar 22,3 persen yang dibeli oleh Singtel. “Sisanya 12,7 persen diserahkan pemerintah, karena dulu penjualannya menyalahi aturan karena tidak meminta persetujuan DPR,” ungkapnya.

Djody mengaku dirinya saat ini berani untuk mengungkapkan niatnya membeli saham Telkomsel, karena mantan Presiden Megawati Soekarno Putri telah mengaku perlu adanya pelurusan terhadap aset-aset negara yang telah dijual pada zaman dia seperti saham Telkomsel dan Indosat.

“Ibu Megawati sudah mengirimkan surat klarifikasi kepada pemerintah Singapura bahwa penjualan saham Telkomsel dan Indosat perlu ada yang diluruskan, karena memang menyalahi aturan,” jelas Djody.

Menurut Djody keputusan menyetujui penjualan Telkomsel dan Indosat, karena adanya fakta yang tidak benar disampaikan oleh Meneg BUMN pada saat itu kepada dirinya. “Yang salah waktu itu adalah menterinya yang mengungkapkan fakta yang tidak sebenarnya,” tegasnya.

Djody sendiri optimis, pihak Singtel akan rela menjual sahamnya di Telkomsel kepada Setdco. Menurutnya, dia telah melakukan pembicaraan dengan Temasek perihal pembelian saham tersebut. "Kami percaya pihak Singapura mau melepaskan saham mereka di Telkomsel demi kepentingan yang lebih besar," katanya.

Namun, jika pihak Singtel tidak mau melepaskan saham Telkomsel yang dimilikinya, Djody mengaku tidak segan-segan akan mengambil langkah hukum. “Kalau mereka tidak mau menjual kita akan ambil langkah hukum. Ini hak kita,” tegasnya.

Djody menerangkan penjualan saham Telkomsel ke Singtel yang mayoritas sahamnya dimiliki Temasek itu pada 2001 lalu menurut Djodi merupakan transaksi yang tidak sah. Saat itu Setdco melalui Setdco Megacell Asia bersama KPN (Koninklijke PTT Nederland) Belanda memiliki 22,3 persen di Telkomsel. Dalam hal ini KPN memiliki 17,28 persen saham di Telkomsel dan Setdco memiliki 5,02 persen saham. Karena KPN kesulitan keuangan, mereka kemudian melepas kepemilikannya di Telkomsel.

Menurut Djodi saat itu Singtel membeli dengan harga USD601 juta sedangkan Setdco memberikan tawaran USD650 juta. "Tawaran kami lebih tinggi, tapi karena adanya tekanan, maka Singtel yang dimenangkan," jelasnya. (rakhmat baihaqi/sindo/mbs)

sumber : okezone.com
Read More..

Advertisement

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com